Menu Nusantara Pengobat Rindu Saat Beribadah di Tanah Suci

Jum'at, 10 November 2017 - 12:35 WIB
Menu Nusantara Pengobat Rindu Saat Beribadah di Tanah Suci
Menu Nusantara Pengobat Rindu Saat Beribadah di Tanah Suci
A A A
JAKARTA - Makanan menjadi salah satu faktor penting saat kita berkunjung ke luar negeri. Seenak apa pun makanan yang disajikan di hotel, namun apabila belum mencicipi makanan khas Indonesia, rasanya masih ada yang kurang.

Ada rasa kangen mencicipi kuliner lokal saat berada di negeri orang. Begitu pun saat melakukan ibadah umrah atau haji. Kerap kali jamaah Indonesia membawa aneka makanan dari dalam negeri. Rendang atau abon adalah dua menu makanan yang biasa menjadi bekal. Perihal menu makanan ini, menjadi perhatian khusus dari Fairmont Mekkah. Hotel yang berada di bangunan ikonik dengan jam dinding raksasa di puncak gedung di lingkungan Masjidil Haram itu sengaja mengolah aneka masakan Nusantara untuk para tamunya.

Maklum, warga Indonesia di hotel ini terbilang banyak, sekitar 20% dari keseluruhan tamu. Bagaimana menu Indonesia bisa tersaji di hotel yang dikelola oleh Accor Hotel Group itu? Fairmont tentu tidak sembarangan, manajemen hotel itu mempercayakan soal makanan Indonesia kepada Chef Tambri Deran yang asli dari Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. Berikut petikan wawancara dengan pria yang menjabat sebagai executive sous chef Fairmont Mekkah itu.

Bagimana hotel ini bisa menyajikan banyak makanan Indonesia?
Ya, ini memang menjadi komitmen kami untuk membantu menyediakan makanan untuk para tamu Allah. Kami senang menyajikannya, apalagi tamu dari Indonesia termasuk yang paling banyak dibandingkan tamu dari negara lain di hotel ini.

Apa saja yang disajikan untuk tamu-tamu asal Indonesia?
Menu dengan cita rasa Indonesia termasuk banyak di sini, ada sekitar 50 jenis makanan dari seluruh Tanah Air. Hidangan yang paling sering disajikan adalah rendang, soto, gado-gado, dan tentu saja nasi goreng. Menu-menu itu dirotasi agar tamu tidak bosan.

Apa tantangannya membuat menu khas Nusantara, kan pasokan bumbunya terbatas?
Kita punya supplier yang memasok aneka jenis sayuran dan bumbu-bumbu. Kalau sekadar cari melinjo untuk sayur asam, itu banyak di sini hehehe. Kadang kami juga masak rawon, ini yang agak susah, nyari kluwek-nya, hahaha.

Selain Anda, siapa saja yang bertanggung jawab menangani masakan Indonesia?
Chef kami dari Indonesia ada 10 orang, makanya untuk urusan menu Nusantara, kami tidak ada kesulitan. Meski demikian, tim chef kami juga piawai menyajikan makanan lain seperti menu Eropa, Mediteranian, dan Timur Tengah.

Bagaimana Anda bisa berkarier di Fairmont Mekkah?
Awalnya saya bekerja di Jakarta, pernah di Grand Hyatt dan Gran Melia. Kemudian saya dapat kesempatan berkarier di Hillton Jeddah, lalu ke Hyatt Dubai, dan Atlantis Dubai. Dan, sejak enam tahun lalu, baru bergabung di Fairmont Group. Di sini saya mendapat pengalaman tidak saja mengembangkan karier tetapi juga bisa membantu melayani tamu Allah, baik yang berhaji maupun umrah, ada pengalaman spiritualnya.(Yanto Kusdiantono)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5109 seconds (0.1#10.140)